Sunday, February 20, 2011

> Pengecatan Dinding

Yang harus di lakukan untuk memulai proses pengecetan adalah
menyiapkan permukaan yang akan dicat. Pastikan permukaan dinding
bersih dan kering untuk mencegah terjadinya pengelupasan. Kerjakan
pengecatan pada siang hari. Mulai dari dekat jendela. menuju ke ruang dalam.

Bila mengecat seluruh ruangan, kerjakanlah mulai dari langitlangit
yang diteruskan ke dinding dekat kusen jendela, pintu-pintu, dan
kemudian ke bagian bawah. Lakukanlah pembuangan sisa saat
melakukan pengecatan karena kita harus bertanggung jawab terhadap
lingkungan dengan menghindarkan membuang limbah/sisa cat ke dalam
saluran pembuangan. Terakhir adalah membiarkan sisa cat mengering di
wadahnya sebelum dibuang ketempat sampah.

1. Pemberian Cat Dasar

Cat dasar untuk tembok dibagi dua, yaitu cat dasar yang berupa
varnish dasar air yaitu cat tanpa pigmen dengan dasar emulsi acrylic
100%. Cat dasar ini biasanya disebut Wall Sealer Water Base. Wall
Sealer sangat baik untuk tembok baru yang banyak retak rambut untuk
mengisi celah-celahnya dan untuk menguatkan lapisan cat lama yang
mulai mengapur.

Kedua adalah cat dasar yang berupa cat tembok warna
putih dengan dasar emulsi acrylic 100% dan mempunyai daya tahan
alkali yang tinggi, daya rekat serta daya isi yang baik serta kadar bahan
anti jamur cukup tinggi. Cat dasar ini disebut Alkali Resisting Primer atau
Undercoat Tembok.

Cara pemakaiannya adalah; encerkan cat sesuai dengan petunjuk
pabrik, jangan berlebihan, karenadapat menghilangkan fungsi cat dasar.
Beri 1 atau 2 lapis cat dasar.

2. Langkah Pengecatan

a. Reaksi pengerasan (curing) semen pada plesteran harus sudah
sempurna, minimal harus ditunggu selama 28 hari.

b. Periksa kelembaban tembok. Gunakan alat protimeter, yaitu alat
pengukur kadar air. Kadar air harus sudah di bawah 18 %.

c. Periksa kadar alkali tembok.Gunakan kertas lakmus untuk mengukur
pH (derjat keasaman/alkali). Kadar alkali harus menunjukkan kurang
lebih pH 8.Kalau lebih dari pH 8, berarti reaksi semen belum
sempurna dan tembok belum layak dicat.

d. Kalau kadar air sudah rendah, tetapi kadar alkali masih tinggi, berarti
masih ada semen bebas yang belum beraksi karena kekurangan air.
Basahkan permukaan tembok dengan air bersih.

e. Bila semua persyaratan diatas sudah terpenuhi, bersihkan permukaan
dari bekas percikan semen, Efflorescene (pengkristalan garam),
pengapuran, debu, kotoran, dan minyak. Gosok permukaan tembok
dengan kertas amplas kasar atau sikat sambil permukaan tembok
dibasahi air bersih. Kemudian keringkan dengan kain lap yang bersih.

f. Cuci permukaan tembok dengan larutan asam chlorida (HCl) 10-15%
untuk menetralkan alkali yang masih ada dan juga mengetching
permukaan tembok agak lebih kasar sehingga daya lekat lebih baik.
g. Bila permukaan tembok berlumut atau berjamur cuci dengan larutan
kaporit10-15%

3. Pemberian Cat Akhir

a. Persiapan permukaan harus telah sempurna.
b. Bagian-bagian tembok yang tidak akan dicat, alat-alat rumah tangga
seperti kursi, meja, lantai sudah ditutup plastik atau kertas koran.
c. Siapkan alat alat pengecatan yang dibutuhkan, seperti kuas, roller,
ember, pengaduk, tangga, dan lain-lain.
d. Periksa kaleng cat, apakah sesuai dengan ketentuan pabrik. Catat
nomor batch (lot)nya.
e. Aduk cat sampai rata dan pengenceran sesuai dengan kebutuhan pabrik.
f. Selang waktu antara setiap lapis harus cukup lama. Secara teoritis
adalah 2-4 jam, tetap sebaiknya minimal 8 jam atau semalam.
g. Ventilasi ruangan harus sebaik mungkin dan kalau dapat Pengecatan
dilakukan waktu cuaca terang dan kering.engenceran cat jangan
langsung didalam kalengnya, kecuali kalau dapat habis pada hari itu juga.
h. Tutup rapat-rapat kaleng yang yang masih ada sisa catnya untuk
menghindari pembusukan.


No comments:

Post a Comment